KATA PENGANTAR
Alhamdulillah
wasyukurillah kita panjatkan kehadirat Allah yang Maha Kuasa, yang telah
memberikan kita karunia serta nikmatnya hingga pada saat ini kita masih bisa
melaksanakan proses belajar mengajar dalam bangku sekolah ini. Shalawat
beriringan salam, mari kita sampaikan ke Rasul Allah SAW yang telah membawa
tangan umatnya dari alam kegelapan hingga menuju alam yang terang dengan iman dan
taqwa.
Pada
kesempatan kali ini Kami akan membahas tentang Sosiologi yang
inti dari pembahasan tersebut adalah Tentang
Akulturasi.
Apabila nantinya dalam penyusunan makalah Kami ini ada kekurangan dan ketidaksempurnaan Kami
terlebih dahulu memohon maaf.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................................
Daftar
Isi..................................................................
..........................................................
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah..............................................................................................
B. Rumusan
Masalah.........................................................................................................
BAB II. PEMBAHASAN
A. Pengertian
Akulturasi...................................................................................................
B. Proses
Akulturasi..........................................................................................................
C. Faktor
Pendorong dan Penghambat
Akulturasi............................................................
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................
B. Kritik dan
Saran................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
Indonesia adalah negara yang
terdiri dari berbagai suku bangsa, yangmasing-masing memiliki budaya yang
berbeda-beda. Keberbedaan itulah yang menjadi ciri khas dan keunggulan
Indonesia, Indonesia menjadi unik karena budayanya yang beragam. Keanekaragaman
itu ditambah lagi dengan masuknya unsur-unsur budaya asing ke Indonesia yang
memperkaya warna kebudayaan Indonesia. Budaya asing itu sendiri masuk melalui beberapa
cara, diantaranya yaitu asimilasi dan akulturasi . Asimilasi ini biasa terjadi
pada golongan minoritas dan golongan mayoritas pada suatu tempat. Sedangkan
Akulturasi adalah bergabungnya dua kebudayaan atau lebih sehingga menciptakan
suatu kebudayaan baru, tanpa menghilangkan kepribadian dari kebudayaan asli.
2. RUMUSAN
MASALAH
A. Pengertian
Akulturasi
B. Proses
Akulturasi
C. Faktor
Pendorong dan Penghambat Akulturasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
AKULTURASI
Akulturasi adalah suatu proses sosial,
yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu
dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing.Kebudayaan asing itu lambat
laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan
hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri. Atau bisa juga di definisikan
sebagaiperpaduan antara kebudayaan yang berbeda yang berlangsung dengan damai
dan serasi.Untuk memahami pengertian
akulturasi dalam konteks budaya pertama-tama kita perlu memahami definisi
budaya dan kebudayaan terlebih dahulu. Menurut Sachari kebudayaan
adalah suatu totalitas dari proses dan hasil segala aktivitas suatu bangsa
dalam bidang estetis, moral, dan ideasional yang terjadi melalui proses
integrasi, baik integrasi historis maupun pengaruh jangka panjangnya. Para ahli
ilmu sosial mengartikan konsep kebudayaan itu dalam arti yang amat luas yakni
meliputi seluruh aktivitas manusia dalam kehidupannya, yaitu seluruh hasil dari
pikiran, karya dan hasil karya manusia yang tidak berakar kepada nalurinya (Koentjaraningrat).
Banyak para ahli sosiolog yang mendefinisikan tentang pengertian akulturasi
dengan berbagai versi, diantaranya :
v Koentjaraningrat
(1996: 155)
Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul bila suatu kelompok
manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari
suatu kebudayaan asing dengan sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan
asing itu lambat laun diterima dan diolah kedalam kebudayaan sendiri tanpa
menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.
v Garbarino
“Acculturation (is) the process of culture change as a result of long term,
face to face contact between two societies” (Garbarino, 1983).
“Akulturasi (adalah) proses perubahan budaya sebagai akibat jangka panjang,
tatap muka kontak antara dua masyarakat “(Garbarino, 1983).
v Redfield,
Linton, Herskovits
Akulturasi meliputi fenomena yang timbul sebagai hasil, jika
kelompok-kelompok manusia yang mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda bertemu,
dan mengadakan kontak secara terus menerus, yang kemudian menimbulkan perubahan
dalam pola kebudayaan yang original dari salah satu kelompok atau
kedua-duanya.Dari berbagai pendapat para ahli mengenai definisi akulturasi
diatas dapat disimpulkan bahwa akulturasi adalah suatu proses sosial yang
timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan
dengan unsur dari suatu kebudayaan asing, kebudayaan asing itu lambat laun
diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya
unsur kebudayaan kelompok itu sendiri. Atau bisa juga di definisikan sebagai
perpaduan antara kebudayaan yang berbeda yang berlangsung dengan damai dan
serasi.
B. PROSES AKULTURASI
Manusia adalah makhluk sosio
budaya yang memperoleh perilaluknya lewat belajar. Dari semua aspek belajar
manusia, komunikasi merupakan aspek yang terpenting dan paling mendasar karena
kegiatan komunikasi berfungsi sebagai alat untuk menafsirkan lingkungan fisik
dan sosial kita.Proses yang dilalui individu-individu untuk memperoleh
aturan-aturan (budaya) dimulai dari masa awal hidupnya hingga akhir hayatnya.
Melalui proses sosialisasi dan pendidikan pola-pola budaya ditanamkan ke dalam
system syaraf manusia dan menjadi kepribadian dan perilaku masing-masing
indivdu. Proses belajar ini menjadikan manusia harus berinteraksi dengan
manusia yang lain dari anggota budaya lainnya yang juga memiliki pola-pola
komunikasi serupa. Proses memperoleh pola-pola demikian oleh individu-individu
itu disebut enkulturasi.Proses enkulturasi sendiri mempunyai pengertian proses
belajar dan menyesuaikan alam pikiran serta sikap terhadap adat istiadat,
system, norma, serta semua peraturan yang terdapat dalam kebudayaan seseorang (Koentjaraningrat,
2003 : 145).Hubungan antara budaya dan individu seperti dalam proses
enkulturasi membuat manusia untuk menyesuaikan dirinya dengan keadaan. Secara
bertahap seorang individu imigran belajar menciptakan situasi-situasi dan
relasi-relasi yang tepat dalam masyarakat pribumi sejalan dengan berbagai
transaksi yang ia lakukan dengan orang lain. Pada saatnya, imigran akan menggunakan
cara-cara berperilaku masyarakat pribumi untuk menyesuaikan diri dengan
pola-pola yang dianut masyarakat setempat begitu juga sebaliknya. Perubahan
pola dari pola lama ke pola yang baru ini disebut akulturasi.
Ø Contoh Akulturasi Budaya
Contoh nya Wujud Akulturasi Kebudayaan Hindu-Budha dengan Kebudayaan
Indonesia.
Jadi dapat disimpulkan bahwa akulturasi sama dengan kontak budaya yaitu
bertemunya dua kebudayaan yang berbeda melebur menjadi satu menghasilkan
kebudayaan baru tetapi tidak menghilangkan kepribadian/sifat kebudayaan
aslinya.Hal ini berarti kebudayaan Hindu – Budha yang masuk ke Indonesia tidak
diterima seperti apa adanya, tetapi diolah, ditelaah dan disesuaikan dengan
budaya yang dimiliki penduduk Indonesia, sehingga budaya tersebut berpadu
dengan kebudayaan asli Indonesia menjadi bentuk akulturasi kebudayaan Indonesia
Hindu – Budha.
Wujud akulturasi tersebut meliputi unsur-unsur budaya
berikut ini :
· Bahasa
Wujud akulturasi dalam bidang bahasa, dapat dilihat dari adanya penggunaan
bahasa Sansekerta yang dapat Anda temukan sampai sekarang dimana bahasa
Sansekerta yang memperkaya perbendaan bahasa Indonesia.
· Religi/Kepercayaan
Sistem kepercayaan yang berkembang di Indonesia sebelum agama Hindu-Budha
masuk ke Indonesia adalah kepercayaan yang berdasarkan pada Animisme dan
Dinamisme.
· Organisasi Sosial Kemasyarakatan
Wujud akulturasi dalam bidang organisasi sosial kemasyarakatan dapat Anda
lihat dalam organisasi politik yaitu sistem pemerintahan yang berkembang di
Indonesia setelah masuknya pengaruh India.
Dengan adanya pengaruh kebudayaan India tersebut, maka sistem pemerintahan
yang berkembang di Indonesia adalah bentuk kerajaan yang diperintah oleh
seorang raja secara turun temurun. Contoh nya Raja di Indonesia ada yang dipuja
sebagai dewa atau dianggap keturunan dewa yang keramat, sehingga rakyat sangat
memuja Raja tersebut, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya raja-raja yang
memerintah di Singosari seperti Kertanegara diwujudkan sebagai Bairawa dan R
Wijaya Raja Majapahit diwujudkan sebagai Harhari (dewa Syiwa dan Wisnu jadi
satu).
· Sistem Pengetahuan
Wujud akulturasi dalam bidang pengetahuan, salah satunya yaitu perhitungan
waktu berdasarkan kalender tahun saka, tahun dalam kepercayaan Hindu. Menurut
perhitungan satu tahun Saka sama dengan 365 hari dan perbedaan tahun saka
dengan tahun masehi adalah 78 tahun sebagai contoh misalnya tahun saka 654,
maka tahun masehinya 654 + 78 = 732 M
Di samping adanya pengetahuan tentang kalender Saka, juga ditemukan
perhitungan tahun Saka dengan menggunakan Candrasangkala.Candrasangkala adalah
susunan kalimat atau gambar yang dapat dibaca sebagai angka. Candrasangkala
banyak ditemukan dalam prasasti yang ditemukan di pulau Jawa, dan menggunakan
kalimat bahasa Jawa salah satu contohnya yaitu kalimat Sirna ilang kertaning
bhumi apabila diartikan sirna = 0, ilang = 0, kertaning = 4 dan bhumi = 1, maka
kalimat tersebut diartikan dan belakang sama dengan tahun 1400 saka atau sama
dengan 1478 M yang merupakan tahun runtuhnya Majapahit .
· Peralatan Hidup dan Teknologi
Salah satu wujud akulturasi dari peralatan hidup dan teknologi terlihat
dalam seni bangunan Candi. Seni bangunan Candi tersebut memang mengandung unsur
budaya India tetapi keberadaan candi-candi di Indonesia tidak sama dengan
candi-candi yang ada di India, karena candi di Indonesia hanya mengambil unsur teknologi
perbuatannya melalui dasar-dasar teoritis yang tercantum dalam kitab
Silpasastra yaitu sebuah kitab pegangan yang memuat berbagai petunjuk untuk
melaksanakan pembuatan arca dan bangunan.
· Kesenian
Wujud akulturasi dalam bidang kesenian terlihat dari seni rupa, seni sastra
dan seni pertunjukan . Dalam seni rupa contoh wujud akulturasinya dapat dilihat
dari relief dinding candi (gambar timbul), gambar timbul pada candi tersebut
banyak menggambarkan suatu kisah/cerita yang berhubungan dengan ajaran agama
Hindu ataupun Budha.
C. FAKTOR
PENDORONG DAN PENGHAMBAT AKULTURASI
a. Faktor Pendorong
· Kontak dengan kebudayaan lain
· Sistem pendidikan formal yang maju
· Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk
maju
· Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang
(deviation)
· Sistem terbuka pada lapisan masyarakat
· Adanya penduduk yang heterogen
· Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang
kehidupan tertentu
· Adanya orientasi ke masa depan
b. Faktor Penghambat
· Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat
· Sikap masyarakat yang tradisional
· Adanya kepentingan yang telah tertanam dengan kuatnya.
· Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.
· Adanya prasangka buruk terhadap hal-hal baru.
· Adanya hambatan yang bersifat ideologis.
· Adat atau kebiasaan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Akulturasi adalah bertemunya dua
kebudayaan yang berbeda dan melebur menjadi satu yang menghasilkan
kebudayaan baru tetapi tidak menghilangkan sifat kebudayaan
aslinya.
2. Kebudayaan
baru hasil akulturasi tersebut masing-masing tidak kehilangan kepribadian atau
ciri khasnya. Oleh karena itu, untuk dapat berakulturasi, masing-masing
kebudayaan harus seimbang.
3. Wujud akulturasi budaya dapat berupa bahasa,
religi/kepercayaan, sistem pemerintahan, sistem kemasyarakatan, ekonomi,
pengetahuan/teknologi, seni bangunan, seni rupa & seni ukir serta seni
sastra.
B. Kritik dan Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.
Semoga makalah ini berguna dan bermanfaat bagi para pembaca yang budiman pada umumnya.
No comments:
Post a Comment